Kebakaran Gunung Welirang, Relawan PMI, LPBI NU, BPBD & Gabungan Relawan dari Mojokerto Siaga - CERITARELAWAN.id
CERITARELAWAN.id, MOJOKERTO - Semenjak Senin dini hari, tanggal 29 Juli 2019, diketahui terjadi kebakaran hutan di lereng Gunung Welirang.
Titik api berawal dari Kawasan Tahura R. Soerjo RPH 07, tepatnya berada di Blok Sawahan Prigen, Pasuruan dan meluas ke Blok Patukwesi, Blok Kalijarak, Desa Ketapanrame, Kec. Trawas, Mojokerto.
Menurut Adi petugas Tahura R. Soerjo tanaman yang terbakar adalah Cemara gunung, Pakis, Kebut, Anggrong dan Jati emas dengan luas areal 9 hektar lebih.
Upaya pemadaman sudah dilaksanakan dengan memberangkatkan personil Tahura, Perhutani, dan potensi Relawan untuk melakukan pemadaman secara manual yaitu dengan gebyok dan pembuatan sekat bakar.
Pada hari Selasa tanggal 30 Juli 2019, api yang berada di kawasan Banggul dan Sawangseno berhasil dipadamkan.
Sementara sampai dengan hari Rabu tanggal 31 Juli 2019 titik api masih menyala di sisi Timur utara lereng Gunung Welirang, tepatnya diareal Jurang dengkek, untuk lokasi ini personil yang melaksanakan pemadaman mengalami kesulitan dikarenakan kontur medan sangat ekstrim, dengan kemiringan hampir 90 derajat.
Sampai dengan pukul 24.00 tanggal 31 Juli 2019 Team yang melakukan upaya pemadaman terdiri dari personil Tahura, Perhutani, LMDH Tamiajeng, SAR Penanggungan, LPBI NU dan PMI Kab. Mojokerto masih bertahan di kawasan Kebonreco guna mengantisipasi api tidak merembet ke arah barat atau wilayah Mojokerto.
Guna mencukupi kebutuhan logistik team yang melakukan pemadaman, BPBD Kabupaten Mojokerto mempersiapkan makanan siap saji.
Didik Staf PMI Kabupaten Mojokerto menambahkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan Ambulance PMI Kabupaten Mojokerto juga disiagakan di kawasan Trawas .
Adapun guna mengetahui perkembangan situasi dan kondisi di lokasi kebakaran secara periodik petugas melaporkan melalui radio komunikasi ke Pos Pendakian Gunung Penanggungan yang berada di Desa Tamiajeng, Trawas.
Dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pihak Perhutani menutup sementara jalur pendakian ke Putuk Siwur. (Cak Amin CERITARELAWAN.id)